Konfigurasi PowerBeam M5 (ubiquiti) - MastahTeknik

Breaking

Kamis, 03 Januari 2019

Konfigurasi PowerBeam M5 (ubiquiti)


Ubiquiti menjual produk-produk jaringan kabel dan nirkabel dengan berbagai merek. Perusahaan juga menjual kit surya yang diikat grid. Lini produk pertama Ubiquiti adalah seri kartu radio mini-PCI "Super Range", yang diikuti oleh produk nirkabel lainnya. Kartu Xtreme Range (XR) perusahaan beroperasi pada pita IEEE 802.11 non-standar, yang mengurangi dampak kemacetan pada pita 2,4 GHz dan 5,8 GHz. [Rujukan?] Pada Agustus 2007, sekelompok operator radio amatir Italia menetapkan jarak dunia rekam untuk tautan titik-ke-titik dalam spektrum 5,8 GHz. Menggunakan dua kartu XR5 dan sepasang antena parabola 35 dBi, tim Italia dapat membuat tautan 304 km (sekitar 188 mil) dengan kecepatan data antara 4 dan 5 Mbit / dtk. Perusahaan (di bawah merek "Ubiquiti Labs") juga memproduksi router jaringan mesh nirkabel yang berorientasi rumah dan kombinasi titik akses sebagai produk tingkat konsumen, yang disebut AmpliFi.

Konfigurasi PowerBeam M5 Sebagai Access Point

  1. Hubungkan laptop ke adaptor Airmax yang LAN dan perangkat ubnt ke adaptor yang POE menggunakan kabel straight/LAN.
  2. Setting Ip Address laptop, 192.168.1.x untuk gateway di kosongi saja, saya menggunakan ip tersebut karena untuk ip produk UBNT ip default-nya adalah 192.168.1.20.
  3. Setelah memberi Ip Address pada laptop sudah selesai dan benar maka yang kita lakukan adalah dengan mencoba koneksi dari laptop menuju perangkat wireless tersebut, untuk mencoba koneksi dari laptop menuju wireless yaitu dengan menggunakan perintah "ping" menuju Ip Address wireless.
  4. Masukan alamat Ip Address untuk PowerBeam M5 itu sendiri lewat browser yang sudah terinstal di laptop yang tadi sudah di siapkan, contohnya sebagai berikut, Ip Address PowerBeam M5 default yaitu : 192.168.1.20 .
  5. Nantinya akan muncul tampilan seperti ini kemudian klik (lanjutkan).
  6. Kemudian akan muncul lagi seperti ini klik (lanjutkan ke 192.168.1.20 (tidak aman)).
  7. Setelah itu akan ada tampilan Login sebagai berikut, kemudian masukan username dan password, defaultnya adalah ubnt, serta pilih negara sesuai dengan negara kita misalnya Compliance Test, lalu centang “I Agree” dan klik “login”
  8. Setelah Login akan muncul tampilan pertama
  9. Kemudian, masuk ke menu system. Isikan nama device sesuai dengan keinginan, misal: ROKET M6. Lalu atur Time Zone agar waktunya bisa sinkron dengan lokasi kita, atur juga tanggalnya dengan cara mengaktifkan tanggal pada startup date di “enable” dan untuk system account dapat diganti username dan password saat pertama login, kemudian klik “change”.
  10. Lalu pilih menu wireless.
  11. Pilih wireless mode sebagai access point. Pemilihan access point sebagai wireless mode itu berarti perangkat radio kita digunakan sebagai pemancar sinyal
  12. Isi SSID sesuai dengan keinginan. Misal: Central BTS GS.
  13. Kemudian pilih frekuensi yang akan digunakan, kita bisa menggunakan tool, pilih site survey untuk melihat frekuensi yang telah digunakan disekitar daerah kita. Setelah melihat beberapa frekuensi yang ada, usahakan pilih frekuensi yang jarang digunakan.
  14. Pada frekuensi Mhz pilih frekuensi yang akan digunakan sesuai hasil survey tadi.
  15. Pada wireless security, kita bisa tambahkan password untuk wifi kita, pilih mode security dan masukan password sesuai keinginan kita kemudian klik “change”.
  16. Kemudian masuk ke menu ”Network”. Pada network mode pilih bridge, atur ip address untuk nantinya menjadi ip address access point yang akan kita koneksikan, misal; 192.168.2.103 kemudian klik “change”.
  17. Setelah itu masuk ke menu “ubt” disebelah paling kiri, kita bisa mengganti port pada airView Port, dan airMax Priority kita bisa pilih, kemudian klik “change” dan “apply”
  18. Sekarang masuk ke menu service yang berfungsi untuk mengaktifkan ssh, telnet dan log atau bisa mengubah secure server port supaya tidak diakses oleh sembarang orang.
Konfigurasi PowerBeam M5 Sebagai Station
  1. pilih menu “wireless”, pilih wireless mode sebagai station.
  2. Pemilihan station sebagai wireless mode itu agar bisa terhubung ke powerbeam access point.
  3. Kemudian klik select pada SSID untuk mencari SSID pada powerbeam sebagai access point.
  4. Pada wireless security, kita bisa tambahkan password untuk wifi kita, pilih mode security dan masukan password sesuai keinginan kita kemudian klik “change”.
  5. Kemudian masuk ke menu ”Network”. Pada network mode pilih bridge, atur ip address satu network, untuk nantinya menjadi ip address station/client yang akan kita koneksikan, kemudian klik “change”.
  6. Setelah itu masuk ke menu “ubt” disebelah paling kiri, kita bisa mengganti port pada airView Port, dan airMax Priority kita bisa pilih, kemudian klik “change” dan “apply”.
  7. Hasil Dari Point To Point
Di Tab “Main” Power Beam , hanya menampilkan status dan info mengenai radio yang kita setting, di halaman ini kita tidak bisa merubah configurasi apapun.
  • Device Model : Menampilkan model radio , PowerBeam M5 300 , berarti Radio PowerBeam, M5 berarti Mimo Frekuensi 5 Ghz, 300 adalah diameter antenna 300 milimeter.
  • Device Name : Nama dari perangkat yang di setting.
  • Network Mode : Brigde, berarti radio berfungsi Bridge, jika Router, berarti PowerBeam berfungsi juga sebagai Router.
  • Wireless Mode : Acces Point WDS, berarti PowerBeam sebagai AP atau Master dari client atau lawan nya.
  • SSID : (Service Set IDentifier) sebagai identifikasi agar Radio AP dan Client bisa terkoneksi, selain SSID bisa juga dengan Mac Address.
  • Security : Security berupa enkripsi yang sudah kita set, agar tidak sembarangan orang lain konek ke Radio kita.
  • Version : Versi dari AirOS PowerBeam.
  • Uptime : Lama PowerBeam sudah Hidup.
  • Date : Info Tanggal system PowerBeam, data akan pas sesuai saat ini bila sudah di set dengan benar.
  • Channel/Frequency : Chanel yang digunakan.
  • Chanel Width : Lebar Channel yang digunakan, semakin besar lebarnya maka semakin besar Throughput yang di dapat, namun semakin rentan interferensi.
  • Frequency Band : Range frequency yang digunakan.
  • Distance : Jarak PowerBeam dengan Radio lawannya.
  • TX/RX Chains  : 2×2 , informasi bahwa PowerBeam Multi Input Multi Output.
  • Tx Power  : Besar Transmit PowerBeam dengan satuan dBM.
  • Antenna : Info dari antenna yang digunakan (disetting).
  • Wlan0 MAC : info Mac Address interface Wlan PowerBeam.
  • LAN0 MAC : info Mac Address interface LAN PowerBeam.
  • LAN0 : info Duplex dan Speed interface LAN PowerBeam.
  • AP MAC : Jika radio sebagai client, maka Mac Address yang tertera adalah Mac Address AP AccesPoint (master).
  • Connections : Info dari jumlah client yang terhubung, bila ingin melihat detail client bisa di klik menu station di bagian bawah.
  • Transmit CCQ : Qualitas dari Transmit Radio PowerBeam, semakin besar, berarti qualitasnya semakin Baik.
  • airMAX : status airMAX disable atau enable.
  • airMAX Quality : Kualitas tekonologi airMAX.
  • airMAX Capacity : Kapasitas teknologi airMAX.
  • Throughput : Status trafik real time di interface WLAN dan LAN.
  • Stations : Info detail dari client yang terhubung.
  • Interfaces : Status detail dari interface WLAN dan LAN.
  • ARP Table : Status ARP perangkat lain yang masih satu network  dengan PowerBeam.
  • Bridge Table : Info perangkat lain yang terhubung dengan PowerBeam di Layer2.
  • Routes : Info Routing di PowerBeam.
  • Log  : Bila diaktifkan, maka akan menampilkan log dari PowerBeam.

4 komentar:

  1. mantap gan sangat berguna sekali bagi saya yang jurusan tkj , coba pemasangan antenna rocket dengan antenna sektoral gan kalo ada share ya gan.

    senijaringan.com

    BalasHapus
  2. cara pemasangannya kaya gimana gan ?

    BalasHapus

Post Top Ad

Responsive Ads Here